ORTOPEDAGOGIK
GANGGUAN EMOSI DAN PRILAKU
PENGARUH DINI TERHADAP TERJADINYA GANGGUAN PERILAKU DAN PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP TERJADINYA TUNALARAS
Oleh :
Riza Febriyanti
Eldasnawati
Aghnes Monika Sari
Adi Suwirno
UNIVERSITAS
NEGRI PADANG
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA
2013
DAFTAR
ISI
Daftar
Isi......................................................................................................... 1
Kata Pengantar................................................................................................ 2
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang............................................................................. 3
1.2
Rumusan
Masalah........................................................................ 3
1.3
Tujuan........................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGARUH DINI TERHADAP TERJADINYA GANGGUAN PERILAKU...................................................................................................... 4
2.2 PENGARUH
LINGKUNGAN TERHADAP TERJADINYA TUNALARAS........................................................................................................................... 7
BAB III PENUTUP
Daftar Pustaka..................................................................................... 9
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kepada
Allah SWT yang telah memberi rahmat dan kesehatan kepada kami sehingga kami
dapat mendiskusikan dan menyelesaikan makalah dengan salah satu materi
perkuliahan Ortopedagogik gangguan emosi dan prilaku .
Didalam makalah ini penulis membahas
mengenai bagaimana pengaruh lingkungan terhadap terjadinya gangguan emosi dan
prilaku pada anak .
Mudah – mudahan dengan mempelajari
materi – materi yang ada dalam makalah ini menambah wawasan pembaca mengenai
materi yang di paparkan sebagai salah satu materi pokok dalam mata kuliah .
Penulis juga sangat mengharapkan
kritik dan saran pembaca,agar nantinya penulis dapat memperbaiki kesalahan –
kesalahan dan kekurangan pada makalah ini.
Padang , 24 Maret 2013
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Gangguan atau hambatan emosi dan
perilaku yang terjadi pada anak itu disebabkan oleh beberapa faktor yaitu ada
yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan ada juga yang disebabkan oleh faktor
biologis yaitu faktor pernatal , natal dan posnatal . Dari berbagai banyak
faktor tersebut tadi ada salah satu faktor yang sangat berpengaruh yaitu faktor
lingkungan keluarga , jika faktor biologis mengalami gangguan , tetapi jika
faktor lingkungan dan keluarga memberikan stimulus yang baik terhadap anak yang
mengalami hambatan emosi dan perilaku tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa
hambatan perilaku yang dialami anak tersebut dapaat diubah menjadi lebih baik
lagi .
1.2 Rumusan
Masalah
Apa
saja faktor yang mempengaruhi terjadinya hambatan perilaku pada anak , lalu
bagaimana pengaruh lingkungan terhadap hambatan yang di alami anak tersebut ?
1.3 Tujuan
Setelah
mempelajari materi dalam makalah ini nantinya pembaca dapat mengetahui faktor – faktor apa saja yang
dapat mempengaruhi anak mengalami hambatan
gangguan emosi dan perilaku . Dan juga nantinya dapat mengetahui apa yang terganggu pada anak yang
mengalami kebutuhan khususdi lapangan , terutama anak dengan gangguan emosi dan perilaku atau yang di
sebut dengan anak tunalaras .
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sebelum Lahir (Pranatal)
Ada 2 (dua) factor yang mempengaruhi terhadap terjadinya tunalaras sebelum lahir yaitu:
1
. Factor Ibu
Ibu berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin yang ada dalam
rahimnya.Kegiatan dan keadaan ibu
sehari-hari yang berpengaruh terhadap janin nya
antara lain:
a. Penyakit.
b. Keadaan gizi ibu.
c. Keadaan emosi ibu.
d. Radiasi.
e. Pemakaian berbagai obat
2. Factor Turunan
a. Penyakit.
b. Keadaan gizi ibu.
c. Keadaan emosi ibu.
d. Radiasi.
e. Pemakaian berbagai obat
2. Factor Turunan
Dalam bagian ini yang akan dibahas adalah pengaruh sifat-sifat yang diterima
anak dari kromosom kedua orangtua nya terhadap perilaku anak setelah lahir.
Para ahli genetika tingkah laku telah melakukan beberapa penelitian untuk mengetahui
seberapa jauh pengaruh turunan pada perilaku seseorang.Hasil penelitian
melporkan bahwa sangat sulit untuk dapat menentukan secara pasti antara factor
turunan dengan perilaku manusia, hal ini disebabkan norma masyarakat yang tidak
meungkinkan melakukan perkawinan silang pada manusia, jumlah anak manusia pada
setiap generasi umumnya sangat sedikit. Manusia pada umumnya mempunyai
cirri-ciri fisik dan kecerdasan tertentu yang berbeda-beda tetepi
berkesinambungan. Menurut Davidoff bahwa “cirri-ciri yang berkesinambungan ini
tergantung baik pada factor turunan maupun pada factor lingkungan”.
Proses kelahiran seorang bayi banyak mempengaruhi perkembangan anak dan seterusnya. Ada bayi yang lahir normal, tanpa kendala, tetapi ada pula bayi yang harus lahir dengan pertolongan alat-alat tertentu atau ibi yang mesti di operasi untuk melahirkan bayi nya.
Hambatan/ masalah dalam proses kelahiran bayi ini biasanya disebabkan oleh 2 (dua) faktor:
1.
Factor Ibu
Pengaruh factor Ibu terhadap masa sebelum bayi dilahirkan (prenatal), yaitu mengenai pengaruh penyakit kronis yang di derita ibu pada saat hamil, keadaan gizi Ibu, emosi Ibu dan pemakaian obat-obatan serta minuman keras yang menyebabkan kerusakan pada bayi yang di kandung nya. Selain dari factor-faktor tersebut, Ibu yang hamil pada usia yang sangat muda biasanya kurang bisa menjaga kesehatan dirinya dan kesehatan kandungannya, sehingga menimbulkan masalah sewaktu melahirkan. Wanita-wanita yang berusia diatas 35 tahun, mempunyai resiko yang tinggi untuk mendapat masalah sewaktu melahirkan.
Pengaruh factor Ibu terhadap masa sebelum bayi dilahirkan (prenatal), yaitu mengenai pengaruh penyakit kronis yang di derita ibu pada saat hamil, keadaan gizi Ibu, emosi Ibu dan pemakaian obat-obatan serta minuman keras yang menyebabkan kerusakan pada bayi yang di kandung nya. Selain dari factor-faktor tersebut, Ibu yang hamil pada usia yang sangat muda biasanya kurang bisa menjaga kesehatan dirinya dan kesehatan kandungannya, sehingga menimbulkan masalah sewaktu melahirkan. Wanita-wanita yang berusia diatas 35 tahun, mempunyai resiko yang tinggi untuk mendapat masalah sewaktu melahirkan.
2.
Factor Bayi
Lain lagi masalah yang ditimbulkan oleh bayi itu sendiri, misalnya bayi sunsang, bayi kembar, ataupun bayi yang cacat tubuh nyaseperti bayi dengan kepala yang sangat besar. Kebanyakan kecacatan yang dialami bayi sewaktu ia dilahirkan adalah akibat dari masa kehamilan (prenatal), namun tidak semuanya sebagaiakibat dari masa kehamilan. Bayi yang lahir sunsang dan harus di operasi dan bayi yang lahir kembar yang harus di operasi dapat menyebabkan bayi terkena akibat dari anestesi, sehinga bayi menjadi lesu, walaupun tidak sampai cacat.
Lain lagi masalah yang ditimbulkan oleh bayi itu sendiri, misalnya bayi sunsang, bayi kembar, ataupun bayi yang cacat tubuh nyaseperti bayi dengan kepala yang sangat besar. Kebanyakan kecacatan yang dialami bayi sewaktu ia dilahirkan adalah akibat dari masa kehamilan (prenatal), namun tidak semuanya sebagaiakibat dari masa kehamilan. Bayi yang lahir sunsang dan harus di operasi dan bayi yang lahir kembar yang harus di operasi dapat menyebabkan bayi terkena akibat dari anestesi, sehinga bayi menjadi lesu, walaupun tidak sampai cacat.
C.
Setelah Lahir (Postnatal)
Setelah bayi dilahirkan, ia
mulaimemepunyai lingkungan kehidupan yang berbeda dengan lingkungan semasa di
dalam kandungan ibu nya. Secara normal ia mulai beritegrasi dengan ibu nya,
ayah nya dan saudara-saudaranya yang lain.
Factor setelah lahir (postnatal) yang berpengaruh terhadap
perkembangan anak antara lain:1. Factor Orangtua
Yang dimaksud faktor orangtua disini terutama adalah Bapak dan Ibu bayi tersebut. Besarnya pengaruh orangtua kepada perkembangan anak, agama Islam telah mengisyaratkan bahwa Bapak dan Ibu lah yang telah memberikan pola tingkah laku dan membangun watak anak nya.Ada beberapa sebab dini pada usia balita seorang anak menjadi tunalaras berkaitan dengan sikap Bapak dan Ibu nya:
a. Sikap Ibu
Ada sikap inu yang tidak menunjang pekembangan perilaku anak yang baik, sehingga menyebabkan hubungan anak dan Ibu menjadi negatif dan mendorong terjadinya ketunalarasan anak. Sikap Ibu yang dapat menunjang pembentukan tingkah laku yang normal antara lain mencurahkan kasih sayang.
b. Sikap Bapak
Ada balita yang haus dan keringa kasih sayang dan perhatian Bapak. Bapak sering tidak pulang, kalau pulang mabuk-mabuk dan sering marah-marah sejak anak balita, anak telah menyaksikan tingkah laku yang kasar dan akhirnya menjadi contoh bagi anaknya.
2. Factor Saudara-Saudara Kandung
Anak balita yan mempunyai beberapa saudara yang lebih besar atau mempunyai keluarga yang lebih besar, kerap dapat disaksikan maereka sering berebut mainan, cemburu, menyerang, berkelahi dan akhirnya sama-sama menangis. Para orangtua hendaklah bijaksana memberikan penarahan, agar tingkah laku anak sering bermusuhan dapat berubah menjadi saling kasih sayang.
3. Pengaruh Anggota Lain Dalam Keluarga
Selain kesua bapak dan ibu anak tentu akan terpengaruhi oleh tingkah laku semua anggota keluarga yang ada di rumah. Akibatnya anak lebih banyak berintegrasi dengan keluarga yang lain di rumah dibandingkan dengan kedua orangtua, sehingga pola tingkah laku anak banyak ditentukan oleh anggota keluarga di rumah daripada kesua orangtua nya.
4.
Keadaan Sosial Ekonomi Keluarga
Faktor sosial ekonomi keluarga berperan terhadap terjadinya anak tunalaras, masih banyak juga kita jumpai anak tunalaras dari orangtua yang berstatus ekonomi tinggi dan menengah.
Faktor sosial ekonomi keluarga berperan terhadap terjadinya anak tunalaras, masih banyak juga kita jumpai anak tunalaras dari orangtua yang berstatus ekonomi tinggi dan menengah.
A.
Lingkungan Keluarga
Keluarga adalah unit sosial terkecil yang memberikan dasar utama bagi perkembangan anak. Keluarga juga merupakan lembaga pertamadan utama dalam melaksanakan proses sosialisasi pembentukan pribadi anak. Keluarga memberikan pengaruh besar dalam pembentukan watak dan kepribadian anak, baik atau buruknya struktur keluarga memberikan dampak baik atau buruknya perkembangan jiwa dan jasmani anak.
Situasi kehidupan keluarga yang memungkinkan timbulnya perilaku menyimpang (tunalaras) pada anak diantaranya adalah:
1. Disharmonisasi dalam keluarga dan rumah tangga yang berantakan
Kurang harmonisnya dalm rumah tangga merupakan sumber yang subur timbulnya penyimpangan tingkah laku pada anak dan remaja, keadaan ini berakibat:
Keluarga adalah unit sosial terkecil yang memberikan dasar utama bagi perkembangan anak. Keluarga juga merupakan lembaga pertamadan utama dalam melaksanakan proses sosialisasi pembentukan pribadi anak. Keluarga memberikan pengaruh besar dalam pembentukan watak dan kepribadian anak, baik atau buruknya struktur keluarga memberikan dampak baik atau buruknya perkembangan jiwa dan jasmani anak.
Situasi kehidupan keluarga yang memungkinkan timbulnya perilaku menyimpang (tunalaras) pada anak diantaranya adalah:
1. Disharmonisasi dalam keluarga dan rumah tangga yang berantakan
Kurang harmonisnya dalm rumah tangga merupakan sumber yang subur timbulnya penyimpangan tingkah laku pada anak dan remaja, keadaan ini berakibat:
a. Anak kurang mendapatkan
perhatian, kasih sayang dan tuntutan pendidikan orangtua karena Bapak atau
Ibu masing-masing sibuk mengurusi permasalahannya serta
konflik batin sendiri.
b. Kebutuhan anak, baik
kebutuhan fisik maupun psikis tidak terpenuhi secara wajar.
c. Anak tidak dibiasakan
dengan disiplin dan control diri yang baik di rumah yang sesuai dengan norma
norma yangada dalam
kehidupan masyarakat maupun norma- norma agama.
2. Pola kriminal orangtua
Kebiasaan, sikap hidup,tradisi dan filsafat hidup orangtua besar sekali pengaruhnya dalam pembentukan kepribadian anak dalam keluarga, karena itu tingkah laku kriminal orang tua sangat mudah menular pada anak-anak nya.
3. Sikap orangtua
Gangguan tingkah laku pada anak dapat juga dikarenakan sikap orangtua yang menolak kehadiran anaknya di tengah-tengah mereka, sikap menolak ini bisa dikarenakan oleh perkawinan yang tidak bahagia atau kehadiran anak yang tidak diharapkan dalam keluarga. Sikap orangtua yang menolak itu dapat dilihat dari perilakunya dalam kehidupan sehari-hari:
a. Anak kurang diperhatikan dalam makanan, pakayan dan sekolah .
b. Kurang sabar terhadap anak dan cepat marah.
c. Menghukum anak secara berlebihan.
d. Sering diperlakukan berbeda dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain.
e. Sering mengeluarkan perkataan dengan nada mengusir anak itu dari lingkungan keluarga.
B. Lingkungan Masyarakat
Pengaurh lingkungan masyarakat disebut juga pengaruh budaya atau kultur. kebudayaan yang menyangkut nilai-nilai, norma hukum dan adat istiadat yang diserap oleh anak dan remaja dalam kehidupannya. Faktor yang sngat merangsang terjadinya penyimpangan tingkah laku pada anak dan remaja adalah media massa, selain itu ada juga pengaruh lain yang tidak kurang pentingnya menjadi perhatian kita adalah berubahnya fungsi Ibu sebagai pendidik utama dan pertama dalam keluarga.
Pengaruh urbanisasi, anak dan remaja datang dari desa untuk mengadu nasibnya ke kota, di kota mereka di tempat-tempat yang kumuh, masyarakatnya miskin, dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan fasilitas yang sngat kurang, dapat memberikan tekanan-tekanan tertentu kepada mereka, seperti tekanan batin karena kehidupan yangsusah.
C. Lingkungan Sekolah
Sekolah adalah suatu lembaga pendidikan yang sangat penting dimana anak di didik untuk menjadi anggota masyarakat yang baik. Kondisi sekolah yang tidak menguntungkan antara lain adalah:
1. Lngkungan fisik yang kurang memenuhi persyaratan.
2. Disiplin dekolah yang kaku dan tidak konsisten.
3. Guru yang itdak simpatik.
4. Masalah kurikulum sekolah.
5. Masalah metode dan teknik mengajar.
Gangguan yang dialami dalam proses perkembangan anak dan remaja sebagai akibat dari perlakuan dan sikap lingkungan yang tidak wajar, sehingga untuk mengatasinya mereka kadang-kadang mencuba melakukan pelarian dan pembelaan diri.
BAB III
PENUTUP
Daftar
Pustaka
nafsiah
ibrahim & rohana aldi (1996), etiologi
dan terapi anak tunalaras, Jakarta, ppta, ditjen dikti, depdikbut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar