Minggu, 19 Mei 2013

PENGARUH DINI TERHADAP TERJADINYA GANGGUAN PERILAKU DAN PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP TERJADINYA TUNALARAS


ORTOPEDAGOGIK GANGGUAN EMOSI DAN PRILAKU




Oleh :
Riza Febriyanti
Eldasnawati
Aghnes Monika Sari
Adi Suwirno



UNIVERSITAS NEGRI PADANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA
2013








DAFTAR ISI


Daftar Isi.........................................................................................................       1
Kata Pengantar................................................................................................       2

BAB I PENDAHULUAN
1.1            Latar Belakang.............................................................................       3
1.2            Rumusan Masalah........................................................................       3
1.3            Tujuan........................................................................................        3

BAB II PEMBAHASAN
          2.1     PENGARUH DINI TERHADAP TERJADINYA GANGGUAN                                                 PERILAKU......................................................................................................        4
          2.2     PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP TERJADINYA                                           TUNALARAS...........................................................................................................................           7


BAB III PENUTUP
          Daftar Pustaka.....................................................................................         9










KATA PENGANTAR


                Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan kesehatan kepada kami sehingga kami dapat mendiskusikan dan menyelesaikan makalah dengan salah satu materi perkuliahan Ortopedagogik gangguan emosi dan prilaku .

            Didalam makalah ini penulis membahas mengenai bagaimana pengaruh lingkungan terhadap terjadinya gangguan emosi dan prilaku pada anak .
           
            Mudah – mudahan dengan mempelajari materi – materi yang ada dalam makalah ini menambah wawasan pembaca mengenai materi yang di paparkan sebagai salah satu materi pokok dalam mata kuliah .
                       
            Penulis juga sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca,agar nantinya penulis dapat memperbaiki kesalahan – kesalahan dan kekurangan pada makalah ini.
                                                                             
                                                                            
                                                                            

                                                                            
                                                                              Padang , 24 Maret 2013
                                                                                               



                                                                                                                  Penulis,






BAB I
PENDAHULUAN

1.1           Latar Belakang

            Gangguan atau hambatan emosi dan perilaku yang terjadi pada anak itu disebabkan oleh beberapa faktor yaitu ada yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan ada juga yang disebabkan oleh faktor biologis yaitu faktor pernatal , natal dan posnatal . Dari berbagai banyak faktor tersebut tadi ada salah satu faktor yang sangat berpengaruh yaitu faktor lingkungan keluarga , jika faktor biologis mengalami gangguan , tetapi jika faktor lingkungan dan keluarga memberikan stimulus yang baik terhadap anak yang mengalami hambatan emosi dan perilaku tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa hambatan perilaku yang dialami anak tersebut dapaat diubah menjadi lebih baik lagi .
         
1.2    Rumusan Masalah
                        Apa saja faktor yang mempengaruhi terjadinya hambatan perilaku pada anak ,        lalu bagaimana pengaruh lingkungan terhadap hambatan yang di alami anak tersebut ?

1.3    Tujuan

                        Setelah mempelajari materi dalam makalah ini nantinya pembaca dapat       mengetahui faktor – faktor apa saja yang dapat mempengaruhi anak mengalami hambatan gangguan emosi dan perilaku . Dan juga nantinya dapat mengetahui apa             yang terganggu pada anak yang mengalami kebutuhan khususdi lapangan , terutama             anak dengan gangguan emosi dan perilaku atau yang di sebut dengan anak tunalaras .     





BAB II
PEMBAHASAN

A. Sebelum Lahir (Pranatal)

Ada 2 (dua) factor yang mempengaruhi terhadap terjadinya tunalaras sebelum lahir yaitu:

1 . Factor Ibu

     Ibu berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin yang ada dalam 
    rahimnya.Kegiatan dan keadaan ibu sehari-hari yang berpengaruh terhadap janin nya   
    antara lain:
            a. Penyakit.
            b. Keadaan gizi ibu.
            c. Keadaan emosi ibu.
            d. Radiasi.
            e. Pemakaian berbagai obat

2. Factor Turunan

Dalam bagian ini yang akan dibahas adalah pengaruh sifat-sifat yang diterima anak dari kromosom kedua orangtua nya terhadap perilaku anak setelah lahir. Para ahli genetika tingkah laku telah melakukan beberapa penelitian untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh turunan pada perilaku seseorang.Hasil penelitian melporkan bahwa sangat sulit untuk dapat menentukan secara pasti antara factor turunan dengan perilaku manusia, hal ini disebabkan norma masyarakat yang tidak meungkinkan melakukan perkawinan silang pada manusia, jumlah anak manusia pada setiap generasi umumnya sangat sedikit. Manusia pada umumnya mempunyai cirri-ciri fisik dan kecerdasan tertentu yang berbeda-beda tetepi berkesinambungan. Menurut Davidoff bahwa “cirri-ciri yang berkesinambungan ini tergantung baik pada factor turunan maupun pada factor lingkungan”.

B. Saat Lahir (Natal)

Proses kelahiran seorang bayi banyak mempengaruhi perkembangan anak dan seterusnya. Ada bayi yang lahir normal, tanpa kendala, tetapi ada pula bayi yang harus lahir dengan pertolongan alat-alat tertentu atau ibi yang mesti di operasi untuk melahirkan bayi nya.
Hambatan/ masalah dalam proses kelahiran bayi ini biasanya disebabkan oleh 2 (dua) faktor:


1.       Factor Ibu            
Pengaruh factor Ibu terhadap masa sebelum bayi dilahirkan (prenatal), yaitu mengenai pengaruh penyakit kronis yang di derita ibu pada saat hamil, keadaan gizi Ibu, emosi Ibu dan pemakaian obat-obatan serta minuman keras yang menyebabkan kerusakan pada bayi yang di kandung nya. Selain dari factor-faktor tersebut, Ibu yang hamil pada usia yang sangat muda biasanya kurang bisa menjaga kesehatan dirinya dan kesehatan kandungannya, sehingga menimbulkan masalah sewaktu melahirkan. Wanita-wanita yang berusia diatas 35 tahun, mempunyai resiko yang tinggi untuk mendapat masalah sewaktu melahirkan.
2.        Factor Bayi      
Lain lagi masalah yang ditimbulkan oleh bayi itu sendiri, misalnya bayi sunsang, bayi kembar, ataupun bayi yang cacat tubuh nyaseperti bayi dengan kepala yang sangat besar. Kebanyakan kecacatan yang dialami bayi sewaktu ia dilahirkan adalah akibat dari masa kehamilan (prenatal), namun tidak semuanya sebagaiakibat dari masa kehamilan. Bayi yang lahir sunsang dan harus di operasi dan bayi yang lahir kembar yang harus di operasi dapat menyebabkan bayi terkena akibat dari anestesi, sehinga bayi menjadi lesu, walaupun tidak sampai cacat.

C. Setelah Lahir (Postnatal)


Setelah bayi dilahirkan, ia mulaimemepunyai lingkungan kehidupan yang berbeda dengan lingkungan semasa di dalam kandungan ibu nya. Secara normal ia mulai beritegrasi dengan ibu nya, ayah nya dan saudara-saudaranya yang lain.
Factor setelah lahir (postnatal) yang berpengaruh terhadap perkembangan anak antara lain:

1. Factor Orangtua

Yang dimaksud faktor orangtua disini terutama adalah Bapak dan Ibu bayi tersebut. Besarnya pengaruh orangtua kepada perkembangan anak, agama Islam telah mengisyaratkan bahwa Bapak dan Ibu lah yang telah memberikan pola tingkah laku dan membangun watak anak nya.Ada beberapa sebab dini pada usia balita seorang anak menjadi tunalaras berkaitan dengan sikap Bapak dan Ibu nya:

a. Sikap Ibu    
Ada sikap inu yang tidak menunjang pekembangan perilaku anak yang baik, sehingga menyebabkan hubungan anak dan Ibu menjadi negatif dan mendorong terjadinya ketunalarasan anak. Sikap Ibu yang dapat menunjang pembentukan tingkah laku yang normal antara lain mencurahkan kasih sayang.      

b. Sikap Bapak           
Ada balita yang haus dan keringa kasih sayang dan perhatian Bapak. Bapak sering tidak pulang, kalau pulang mabuk-mabuk dan sering marah-marah sejak anak balita, anak telah menyaksikan tingkah laku yang kasar dan akhirnya menjadi contoh bagi anaknya.

2. Factor Saudara-Saudara Kandung 
Anak balita yan mempunyai beberapa saudara yang lebih besar atau mempunyai keluarga yang lebih besar, kerap dapat disaksikan maereka sering berebut mainan, cemburu, menyerang, berkelahi dan akhirnya sama-sama menangis. Para orangtua hendaklah bijaksana memberikan penarahan, agar tingkah laku anak sering bermusuhan dapat berubah menjadi saling kasih sayang.

3. Pengaruh Anggota Lain Dalam Keluarga  
Selain kesua bapak dan ibu anak tentu akan terpengaruhi oleh tingkah laku semua anggota keluarga yang ada di rumah. Akibatnya anak lebih banyak berintegrasi dengan keluarga yang lain di rumah dibandingkan dengan kedua orangtua, sehingga pola tingkah laku anak banyak ditentukan oleh anggota keluarga di rumah daripada kesua orangtua nya. 


4. Keadaan Sosial Ekonomi Keluarga           
Faktor sosial ekonomi keluarga berperan terhadap terjadinya anak tunalaras, masih banyak juga kita jumpai anak tunalaras dari orangtua yang berstatus ekonomi tinggi dan menengah.
A. Lingkungan Keluarga    
Keluarga adalah unit sosial terkecil yang memberikan dasar utama bagi perkembangan anak. Keluarga juga merupakan lembaga pertamadan utama dalam melaksanakan proses sosialisasi pembentukan pribadi anak. Keluarga memberikan pengaruh besar dalam pembentukan watak dan kepribadian anak, baik atau buruknya struktur keluarga memberikan dampak baik atau buruknya perkembangan jiwa dan jasmani anak.     
Situasi kehidupan keluarga yang memungkinkan timbulnya perilaku menyimpang (tunalaras) pada anak diantaranya adalah:
1. Disharmonisasi dalam keluarga dan rumah tangga yang berantakan         
Kurang harmonisnya dalm rumah tangga merupakan sumber yang subur timbulnya penyimpangan tingkah laku pada anak dan remaja, keadaan ini berakibat:         
a. Anak kurang mendapatkan perhatian, kasih sayang dan tuntutan pendidikan orangtua karena Bapak atau
    Ibu masing-masing sibuk mengurusi permasalahannya serta konflik batin sendiri.  
b. Kebutuhan anak, baik kebutuhan fisik maupun psikis tidak terpenuhi secara wajar.
c. Anak tidak dibiasakan dengan disiplin dan control diri yang baik di rumah yang sesuai dengan norma
    norma yangada dalam kehidupan masyarakat maupun norma-  norma agama.          

2. Pola kriminal orangtua       
Kebiasaan, sikap hidup,tradisi dan filsafat hidup orangtua besar sekali pengaruhnya dalam pembentukan kepribadian anak dalam keluarga, karena itu tingkah laku kriminal orang tua sangat mudah menular pada anak-anak nya.       

3. Sikap orangtua       
Gangguan tingkah laku pada anak dapat juga dikarenakan sikap orangtua yang menolak kehadiran anaknya di tengah-tengah mereka, sikap menolak ini bisa dikarenakan oleh perkawinan yang tidak bahagia atau kehadiran anak yang tidak diharapkan dalam keluarga. Sikap orangtua yang menolak itu dapat dilihat dari perilakunya dalam kehidupan sehari-hari:
a. Anak kurang diperhatikan dalam makanan, pakayan dan sekolah .
b. Kurang sabar terhadap anak dan cepat marah.      
c. Menghukum anak secara berlebihan.         
d. Sering diperlakukan berbeda dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain.        
e. Sering mengeluarkan perkataan dengan nada mengusir anak itu dari lingkungan keluarga.

B. Lingkungan Masyarakat
Pengaurh lingkungan masyarakat disebut juga pengaruh budaya atau kultur. kebudayaan yang menyangkut nilai-nilai, norma hukum dan adat istiadat yang diserap oleh anak dan remaja dalam kehidupannya. Faktor yang sngat merangsang terjadinya penyimpangan tingkah laku pada anak dan remaja adalah media massa, selain itu ada juga pengaruh lain yang tidak kurang pentingnya menjadi perhatian kita adalah berubahnya fungsi Ibu sebagai pendidik utama dan pertama dalam keluarga.  
Pengaruh urbanisasi, anak dan remaja datang dari desa untuk mengadu nasibnya ke kota, di kota mereka di tempat-tempat yang kumuh, masyarakatnya miskin, dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan fasilitas yang sngat kurang, dapat memberikan tekanan-tekanan tertentu kepada mereka, seperti tekanan batin karena kehidupan yangsusah.

C. Lingkungan Sekolah         
Sekolah adalah suatu lembaga pendidikan yang sangat penting dimana anak di didik untuk menjadi anggota masyarakat yang baik. Kondisi sekolah yang tidak menguntungkan antara lain adalah:      
1. Lngkungan fisik yang kurang memenuhi persyaratan.      
2. Disiplin dekolah yang kaku dan tidak konsisten.  
3. Guru yang itdak simpatik. 
4. Masalah kurikulum sekolah.           
5. Masalah metode dan teknik mengajar.      

Gangguan yang dialami dalam proses perkembangan anak dan remaja sebagai akibat dari perlakuan dan sikap lingkungan yang tidak wajar, sehingga untuk mengatasinya mereka kadang-kadang mencuba melakukan pelarian dan pembelaan diri.
BAB III
PENUTUP

Daftar Pustaka

nafsiah ibrahim & rohana aldi (1996), etiologi dan terapi anak tunalaras, Jakarta, ppta, ditjen dikti, depdikbut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar